Desain dan Struktur Organisasi
Dimensi Struktur
Organisasi
Menurut
Richard L., Daft (1998:15), dimensi struktur organisasi adalah dimensi yang
menggambarkan karakteristik internal dari organisasi dalam menciptakan suatu
dasar untuk mengukur dan membandingkan organisasi. Dimensi struktur organisasi
terdiri dari:
·
Formalisasi
Formalisasi
mengacu pada suatu tingkat pekerjaan dalam suatu organisasi itu dibakukan
(Bedelan & Zammuto, 1991:129). jika suatu pekerjaan dapat diformalkan, maka
pelaksana pekerjaan tersebut mempunyai tingkat keleluasaan yang minimum mengenai
apa yang harus dikerjakan, kapan harus dikerjakan, dan bagaimana ia harus
mengerjakan. Ada 3 macam jenis formalisasi, yaitu : Formalisasi berdasarkan
pekerjaan; Formalisasi berdasarkan aliran pekerjaan; dan formalisasi
berdasarkan peraturan.
·
Spesialisasi
Spesialisasi
hakikatnya dilakukan oleh suatu individu, lebih baik seluruh pekerjaan itu
dipecah-pecah menjadi sejumlah langkah, dengan tiap langkah diselesaikan oleh
seorang individu yang berlainan (Daft, 1998:16). Suatu spesialisasi kerja dikatakan
bersifat ektensif apabila setiap karyawan hanya mengerjakan tugas-tugas
tertentu yang sempit wilayahnya. Suatu spesialisasi dikatakan rendah apabila
karyawan mengerjakan tugas-tugas yang mempunyai batasan yang luas. Ada 2 tipe
spesialisasi, yaitu antara lain :
A. Spesialisasi horizontal
Spesialisasi
horizontal ini menunjuk pada ruang lingkup suatu pekerjaan, atau pada tingkat
mana seorang karyawan melakukan suatu pekerjaan yang lengkap. Semakin kecil
bagian suatu karyawan terhadap suatu pekerjaan secara keseluruhan, maka semakin
horizontal tingkat spesialisasi pada pekerjaan tersebut.
B. Spesialisasi vertical
Spesialisasi
vertical menunjuk pada tingkat control yang dimiliki oleh seorang karyawan
terhadap suatu pekerjaan. Semakin banyak keputusan yang dibuat oleh seorang
karyawan, mengenai bagaimana dan kapan harus melakukan suatu tugas, dan semakin
terbatas perilaku karyawan untuk melakukan tugas tersebut diatur oleh
peraturan, prosedur, pengawasan ataupun teknologi, semakin rendah tingkat spesialisasi
vertikalnya.
·
Standarisasi
Standarisasi
menunjuk pada prosedur yang didesain untuk membuat aktivitas organisasi menjadi
teratur, dan hal ini secara otomatis akan memfasilitasi adanya koordinasi
(Jackson & Morgan, 1978:92).
·
Hierarki
Otoritas.
Otoritas
merupakan bentuk dari kekuasaan yang ada pada suatu posisi atau kantor
(Robbins, 2003:429). Ketika hak untuk mengatur bawahan termasuk dalam otoritas
seseorang, maka otoritas tersebut memberikan hak untuk membatasi pilihan dan
peraturan yang dilakukan oleh bawahan. Hierarki berhubungan dengan “spam
of control”, yaitu jumlah karyawan yang melapor pada seorang supervisor.
Ketika spam of control ini sempit, hierarki otoritasnya cenderung
tinggi, ketika spam of control ini lebar, hierarki otoritasnya akan
lebih pendek.
·
Kompleksitas
Kompleksitas
menunjuk pada jumlah aktivitas maupun subsistem pada organisasi. Kompleksitas
bisa diukur melalui 3 diferensiasi yaitu vertika, horizontal dan spatial.
1. Diferensiasi vertical. Semakin banyak tingkatan
yang ada antara manajemen puncak dengan bagian operasional, organisasi tersebut
semakin kompleks.
2. Diferensiasi horizontal adalah jumlah jenis
pekerjaan satu departemen yang ada pada organisasi. Semakin banyak jumlah
pekerjaan yang ada pada suatu organisasi yang membutuhkan pengetahuan dan
keahlian khusus, semakin tinggi kompleksitas horizontal pada organisasi
tersebut.
3. Diferensiasi spasial adalah jumlah daerah dari
keberadaan organisasi secara fisik. Dengan meningkatnyadiferensiasi spasial ini
maka semakin tinggi pula kompleksitasnya.
·
Sentralisasi
Istilah
sentralisasi mengacu pada sampai tingkat mana pengambilan keputusan dipusatkan
pada suatu titik tunggal dalam organisasi. Dikatakan bahwa ketika manajemen
puncak membuat keputusan-keputusan kunci dalam organisasi dengan masukan yang
terbatas dari karyawan yang berada di bawahnya, maka organisasi tersebut
memiliki tingkat sentralisasi tinggi. Sebaliknya, semakin banyak karyawan yang
berada di bawah manajemen puncak memberikan masukan bagi pengambilan keputusan,
maka dikatakan bahwa organisasi lebih terdesentralisasi. Pada perusahaan yang
memiliki karakter sentralisasi tinggi akan mempunyai struktur yang berbeda
dengan perusahaan yang terdesentralisasi.
·
Profesionalisme
Profesionalisme
adalah level dari pendidikan formal dan training yang harus dimiliki dan
diikuti oleh karyawan. Profesionalisme dianggap tinggi apabila karyawan harus
mengikuti training dalam jangka waktu yang lama untuk memegang suatu pekerjaan
atau jabatan pada perusahaan.
·
Personel
Ratio
Personel
ratio menunjuk pada jumlah karyawan pada suatu fungsi atau departemen tertentu.
2. Departementalisasi
Pengelompokan
Pekerjaan atau Departementalisasi pada dasarnyaadalah Proses pengelompokkan dan
penamaan bagian atau kelompok. pekerjaan berdasarkan kriteria tertentu. Sebagai
contoh, untuk bisnis restoran:pencatatan menu, pemberitahuan menu kepada bagian
dapur, hinggapengiriman makanan dari bagian dapur kepada pelanggan di meja
makandapat dikelompokkan menjadi satu departemen tertentu, katakanlah
bagianPelayan.
Pegawai atau
karyawan dalam suatu perusahaan terhubung dalam suatu kesatuan struktur yang
menyatu dengan tujuan agar pekerjaan yang ada dapat terselesaikan dengan lebih
baik dibandingkan tanpa adanya pembagian bagian tugas kerja. Untuk melakukan
pengumpulan orang-orang dalam suatu unit, divisi, bagian ataupun departemen
dengan tugas pekerjan yang berkaitan diadakan kegaitan departementalization
atau departementalisasi.
Pembagian
departemen atau unit pada struktur organisasi dapat dibagi menjadi 3 (tiga)
macam :
1.
Departementalisasi Menurut Fungsi Pada pembagian ini orang yang memiliki fungsi
yang terikat dikelompokkan menjadi satu. Umum terjadi pada organisasi kecil
dengan sumber daya terbatas dengan produksi lini produk yang tidak banyak.
Biasanya dibagi dalam bagian keuangan, pemasaran, umum, produksi, dan lain
sebagainya.
2.
Departementalisasi Menurut Produk / Pasar Pada jenis departementalisasi ini
orang-orang atau sumber daya yang ada dibagi ke dalam departementalisasi
menurut fungsi serta dibagi juga ke dalam tiap-tiap lini produk, wilayah
geografis, menurut jenis konsumen, dan lain sebagainya.
3.
Departementalisasi Organisasi Matrix / Matriks Bentut organisasi matriks
marupakan gabungan dari departementalisasi menurut fungsional dan
departementalisasi menurut proyek. Seorang pegawai dapat memiliki dua posisi
baik secara fungsi maupun proyek sehingga otomatis akan memiliki dua atasan /
komando ganda. Proyek biasanya diadakan secara tidak menentu dan sifatnya tidak
tetap.
3. Model-Model Desain Organisasi
Ada beberapa
model pendekatan yang dapat digunakan dalam melakukan desain struktur
organisasi, seringkali disebut sebagai model ekstrem dari desain organisasi
yaitu sebagai berikut :
a) Model Mekanistis, yaitu
sebuah struktur yang dicirikan oleh departementalisasi yang luas, formalisasi
yang tinggi, jaringan informasi yang terbatas, dan sentralisasi.
b) Model Organik,
yaitu sebuah struktur yang rata, menggunakan tim lintas hierarki dan lintas
fungsi, memiliki formalisasi yang rendah, memiliki jaringan informasi yang
komprehensif, dan mengandalkan pengambilan keputusan secara partisipatif.
c) Model Piramid,model
ini di buat persis sebuah piramida.
d) Model
Horizontal, Model ini dibuat dengan manarik garis lurus secara horizontal
dengan pembagian funsional masing-masing bersama tugasnya masing-masing.
4. Implikasi Manajerial
Desain dan Struktur Organisasi
Pengorganisasian
merupakan proses penciptaan struktur pekerjaan, yang memungkinkan karyawan
untuk menerapkan tujuan-tujuan dan rencana-rencana manajemen. Proses dimana
manajemen membentuk pekerjaan-pekerjaan dan hubungan-hubungan di antara
berbagai pekerjaan itu dinamakan desain organisasi.
Desain
organisasi secara sederhana diartikan dengan keputusan-keputusan dan
tindakan-tindakan yang hasilnya muncul dalam struktur. Keberadaan struktur yang
paling mudah dilihat adalah dalam bagan organisasi. Manajer sering menjabarkan
struktur organisasi dengan melihat ke bagan organisasi. Bagan organisasi adalah
diagram yang menggambarkan alur-alur pelaporan diantara unit-unit dan orang di
dalam organisasi. istilah unit di sini merujuk ke tim, kelompok, departemen,
atau divisi. Secara mendasar, bagan organisasi. Secara mendasar, bagan
organisasi adalah kerangka sebuah organisasi.
Komentar
Posting Komentar